Korut gertak binasakan AS jika ngotot gelar voting sanksi baru

Korea Utara luncurkan rudal Hwasong-14. 

Korea Utara kembali menggertak Amerika Serikat jika rencana sanksi terhadap mereka dibahas hari ini dalam Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disetujui. Menurut kabar, anggota DK PBB bakal melakukan pemungutan suara buat menentukan sanksi baru bagi Korea Utara.

DK PBB mengajukan rencana mengembargo perdagangan minyak bumi, melarang buruh asal Korea Utara, dan membekukan harta pemimpin Korut, Kim Jong Un. Amerika Serikat menjadi pihak paling gencar menggalang dukungan buat rencana sanksi baru bagi Korut. Namun, China dan Rusia nampaknya bakal menggunakan hak veto karena sanksi dengan rencana AS.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam pernyataannya mengancam jika AS nekat mengajukan sanksi baru, maka mereka bakal bereaksi dengan keras.

"Korea Utara siap dan akan menggunakan segala cara demi tujuan negara. Perhitungan akan diambil oleh Korea Utara bakal menyebabkan AS sangat menderita selamanya," tulis Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam pernyataannya.

Amerika Serikat dan sekutunya terus menggalang dukungan kalau Korea Utara harus diberi sanksi karena melanjutkan uji coba senjata nuklir. Pada 3 September lalu, Korut menguji bom hidrogen berdaya ledak 160 kiloton dan berhasil.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha mengatakan senjata nuklir Korea Utara memang ancaman besar bagi keamanan dunia. Namun, dia masih meyakini sanksi keras bakal membikin lunak Korea Utara dan membuka pintu dialog.